lapmimataram– Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram melakukan audiensi dengan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (9/9/2025). Pertemuan ini menjadi ruang dialog antara organisasi kemahasiswaan dengan lembaga pemerintahan dalam rangka memperkuat sinergitas menjaga ideologi bangsa dan merawat persatuan.
Dalam audiensi tersebut, HMI Cabang Mataram menyoroti situasi kebangsaan akhir-akhir ini yang dinilai memerlukan perhatian serius dari semua elemen. Melalui kajian internal yang dilakukan, HMI Cabang Mataram menilai perlu adanya kolaborasi nyata antara organisasi mahasiswa dengan lembaga pemerintah, khususnya Bakesbangpol, untuk menjaga stabilitas bangsa di tengah tantangan global maupun dinamika nasional.
Fauzi M. Adiyatma, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) HMI Cabang Mataram menyampaikan bahwa generasi muda memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan pengawal nilai kebangsaan. “HMI terus berkomitmen menjadi organisasi yang menjaga misi keumatan dan kebangsaan, sebagaimana tujuan awal organisasi ini berdiri sejak 1947. Karena itu, sinergi dengan Bakesbangpol NTB menjadi sangat penting agar peran mahasiswa dapat lebih terarah, konstruktif, dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, H. Ruslan Abdul Gani, SH., MH. (Kepala Bakesbangpol NTB) menyambut baik langkah HMI Cabang Mataram dalam menjalin komunikasi dan kerja sama. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu membuka ruang bagi organisasi mahasiswa yang ingin berkontribusi dalam penguatan wawasan kebangsaan, penguatan demokrasi, serta pembangunan daerah. “Sinergitas dengan organisasi mahasiswa seperti HMI adalah bagian penting dalam menjaga kohesi sosial. Kita berharap kolaborasi ini dapat berjalan berkelanjutan melalui program-program yang menyentuh langsung masyarakat dan generasi muda,” ungkapnya.
Melalui audiensi ini, HMI Cabang Mataram dan Bakesbangpol NTB sepakat untuk mengawal isu-isu kebangsaan secara kolaboratif, dengan fokus pada penguatan ideologi, pemberdayaan pemuda, dan penguatan kapasitas kepemimpinan di lingkungan mahasiswa.
